Rabu, 10 Juni 2020

Sambut New Normal, Begini Protokol Kesehatan di Pesantren Batanghari.

Dilihat: 0 kali
Sambut New Normal, Begini Protokol Kesehatan di Pesantren Batanghari.


Batanghari kementerian Agama (Kemenag) yang telah menyiapkan protokol kesehatan bagi para santri yang akan kembali ke pondok pesantren menu entah karena ramalan baru (new normal).

Kadis kesehatan batanghari Dr Elfi Yenni yang juga merupakan jubir Gugus Tugas Covid-19 Batanghari menyampaika, ada beberapa yang harus dipersiapkan oleh para santri dari rumah sebelum sampai ke pondok. Pertama santri harus memastikan sisik dalam kondisi sehat.

Selain itu, para santri juga harus membawa peralatan makan dan minum sendiri dari rumah.

"Sajadah juga upayakan bahwa sendiri. Diperjalanan juga, kami sarankan menggunakan kendaraan pribadi. Nantinya pengantar juga diminta untuk tidak masuk hingga asrama, " Kata Dr Elfi Yenni Rabu (10/06/2020)

Dr Elfi Yenni menambahkan, ketika sampai di pondok pesantren, para santri kembali harus menjalani tes polymerase Chain Reaction (PCR) ataupun rapid tes. Selama belum keluar hasil negatif.

"Santri diminta melakukan isolasi mandiri pada tempat yang disediakan pondok pesantren. Selebihnya tidak bersalaman, menjaga jarak saat berinteraksi termasuk saat salat, " Terangnya.

Selama aktivitas di pesantren lanjut Dr Elfi Yenni, santri di ingatkan untuk selalu menggunakan masker, sering cuci tangan pakai sabun dan selalu menyiapkan hands sanitizer. Menurutnya, vitamin yang di bawah dari rumah harus dikonsumsi rutin untuk menjaga imunitas tubuh.

"Yang paling penting tidak keluar lingkungan pondok, kecuali untuk kepentingan khusus dengan persetujuan pengasuh. Phone wali santri atau keluarga sejak pengantaran tidak boleh menjenguk ketika tidak, " Imbuhnya.

Dr Elfi Yenni berharap, kepada pihak pondok pesantren memiliki billk perawatan yang baik untuk santri selama di pondok. Hal ini untuk penanganan awal saat ditemukan santri yang sakit.

"Santri yang sakit harus segera di isolasi untuk dirawat di kamar khusus atau klinik pesantren. Apabila perlu penanganan dokter dilakukan konsultasi dengan wali santri, " Tuturnya.

Sementara itu, kemenag juga tengah membangun koordinasi lintas kementerian untuk menyiapkan ke normal and baru (new normal) di lingkup pondok pesantren. Salah satunya dengan kementerian Keuangan.

"Dengan kementerian keuangan kami koordinasi untuk menyiapkan anggaran untuk memenuhi alangkah new normal di pesantren, "ujarnya.

Selain itu, kemenag juga berkoordinasi dengan kementerian kesehatan (Kemenkes) untuk pengadaan tes kesehatan bagi santri dan ustad yang akan kembali ke pesantren di setiap daerah. Sarana dan prasarana juga harus diperhatikan guna peningkatan kualitas kesehatan dan gizi santri.

"Selain itu, dengan dinas perhubungan agar dapat memberikan fasilitas transportasi bagi santri dan ustad yang akan kembali ke pondok pesantren,"imbuhnya.

Sementara itu, bupati Syahirsah Sy juga mengharapkan, kementerian dalam negeri (Kemendagri) menerbitkan radio g kepada pemerintah tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk mendukung penerapan ke normal and baru di pondok pesantren.

"Koordinasi dilakukan agar pembelajaran yang akan dijalani santri tetap berjalan lancar dan semestinya," Ujarnya.

Kemenag juga tengah berupaya menyusun metode baru untuk santri yang belum bisa kembali ke pondok pesantren. Sarana prasarana pendukung pembelajaran jarak jauh (PPJ) kembali dikaji agar lebih maksimal.

"Mempersiapkan sarana prasarana pesantren menghadapi kondisi neo normal. Memberikan bantuan bagi pendidikan dan tenaga kependidikan pondok pesantren, " Pungkasnya.

Sebelumnya, kementerian agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam juga telah menerbitkan panduan kurikulum darurat untuk tingkat madrasah.

Pada kurikulum darurat itu berlaku bagi gini jenjang pendidikan madrasah mulai dari Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Maderasah Tsanawiyah (MTs), hingga Madrasah Aliyah (Ma).

"Panduan ini merupakan pedoman bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran di madrasah pada masa darurat covid-19, " Kata Bupati.

Bupati berharap, dengan adanya panduan ini pembelajaran pada maksud dari berat berjalan dengan baik dan optimal. " Dalam kondisi darurat, kegiatan pembelajaran tidak bisa berjalan secara normal seperti biasanya, namun demikian siswa harus tetap mendapat layanan pendidikan dan pembelajaran, "tyturnya.(RED/**)

Baca Berita Lainnya

© Copyright 2019 PT. NUSANTARA BATANGHARI TIMES | All Right Reserved