Nusantaratimes.com - Ratusan petani asal Sumatera Utara, menyatakan aksinya dengan orasi melakukan aksi jalan kaki dari Medan yang tergabung kelompok tani(SPSB) Serikat Petani Simalingkar Bersatu (STMB) Serikat Tani Mencirim Bersatu. Simpang Empat Bank Indonesia (BI) Jambi, Jum'at (24/07/20).
Aksi yang dilakukan petani Sejumlah 170 personil, Melakukan aksi jalan kaki menuju istana negara, (Widi Wahyudi) kordinator petani Deli Serdang Menyatakan, Hak para petani dirampas oleh PTPN II. Seperti
rumah digusur di Dua wilayah daerah simalingkar Kecamatan pancur batu, Kabupaten deli serdang sebanyak 854 hektare lahan, dan Seimencirim kecamatan kutalim baru kabupaten deli serdang sebanyak 850 haktare lahan yang dituntut 700 hektare masing-masing desa 350 hektare, "Ujarnya.
Disaat covid-19 terjadi, Widi Wahyudi menambahkan disaat itu pula PTPN II "tanah-tanah kami dirampas, lumbung pangan petani dihancurkan rumah-rumah petani di luluh lantakkan bagaikan seorang penjajah. Bahkan mirisnya lahan yang kami garap sejak tahun 1950 tahun yang lalu.
Terkait hal ini kami gabungan petani ingin menuntut presiden Joko Widodo selaku orang tua petani untuk meminta keadilan terkait kriminalisasi yang terjadi ini, "Tegasnya.
Sejauh ini bahkan sudah melaporkan pada BPN dan Polda Sumatera Utara dan sampai saat ini tidak ada penyelesaian nya, maka kami minta negara hadir untuk menyelesaikan masalah bagi kami petani yang tertindas.
Adapun yang ditanam oleh petani seperti padi, jagung ubi jeruk dan palawija yang menjadi penghasilan bagi petani yang bisa menghidupi keluarga, "Pungkasnya.
(Ndo)
